Pages

Tuesday, January 22, 2019

Jangan Lupa, Kamu Harus Semangat!

Lemah itu menular, perhatikan teman bergaulmu.
Lingkarilah pertemananmu dengan orang yang positif, bersemangat, dan optimis.
Kamu akan lebih bahagia menghadapi hari esok.
Begitupun kamu, jangan jadi orang lemah dan jangan melemahkan orang lain.

Khawatirlah meninggalkan generasi yang lemah.

1. Lemah imannya
2. Lemah fisiknya
3. Lemah ekonominya
4. Lemah pemikirannya

Jangan lupa, kamu harus semangat!
Karena kalo kamu lemah, bisa menyebabkan orang lain lemah!

Faktanya orang lemah itu banyak berdalih ketika diberi amanah.

Karena memang sudah tabiatnya dia lemah, ditambah tidak berusaha untuk tidak lemah, diperburuk tetap bergaul dengan orang - orang lemah.

Memberi amanah kepada orang sibuk (produktif) / terbiasa sibuk malah lebih sangat direkomendasikan ketimbang kepada orang - orang jarang terlihat sibuk.

Orang lemah akan tetap lemah, hingga dia mau berubah.

Bukan sekali, saya bertemu dengan orang lemah; yang ketika perjalanan mulai susah, dia menghilang kemana entah(?!)

Dia merasa dia lemah, namun mengambil solusi dengan menjadi lemah(?)

Payah, padahal calon seorang ayah.
Padahal kamu telah menawarkan pertolongan siap walaupun sulit atau mudah.
Padahal.. Ah sudahlah mungkin dia terlahir sebagai orang lemah dan kamu tidak.

Emangnya kamu ga pernah merasa lemah? Ya pernah lah.

Kita sah sah saja sesekali lemah.
Namun apakah setiap kita lemah berarti kita kalah?

Memangnya tidak bisa menyelesaikan masalah bukan dengan cara - cara orang lemah?

Amanah tetap saja amanah; dikerjakan, didelegasikan, atau mundurlah secara terhormat.

Mengapa kata Lemah identik dengan Amanah?

Apakah ketika kita lemah berarti tidak amanah?

Memangnya setiap manusia dituntut kuat untuk menjalankan amanah?

Tepatnya, setiap amanah akan ada pertanggungjawabannya; mungkin di Dunia tidak, namun di Akhirat, ya.

Apa kabar amanah?

Apakah hidup ini amanah?

Kesehatan kita?
Kendaraan kita?
Pakaian kita?
Kedudukan kita?
Pengetahuan kita?
Anak - anak kita?
Suami / Istri kita?
Saudara kita?
Teman kita?

Wahai diri bersabarlah, lelahmu haruslah lillah hingga ke Jannah.

Monday, August 12, 2013

Another Me Said

Kalo kita suka males-malesan..
Suka nunda-nunda pekerjaan gimana solusinya??


Menjanjikan pada diri sendiri sebuah doa
Berdoa, bahwa jika aku masih tetap malas dan bersikap menunda-nunda, maka tangguhkan rezeki dan nikmatku..
Jauhkan aku dari ketenangan hati..
Dan jauhkan aku dari jodohku..
Karena aku tidak ingin menjadi ayah yang bodoh
bayangkan kalau kita beneran malas lalu kita diberi amanah sebagai pemimpin, mungkin kita akan menjadi pemimpin zalim
atau jka dititipkan harta, kita jadi sombong
dan jika jadi suami kelak, menjadi suami yang menyesatkan... tidak mauu kann!!!

Wednesday, July 3, 2013

Pacaran Islami??

Tidak ada definisi pacaran Islami. Mau pakai assalaamu'alaykum, berduaan ke Masjid pengajian, nonton konser Maher Zain, mojok baca buku2 Agama, atau bareng2 mengucap Do'a perjalanan saat boncengan naik motor.

Kalau ada yg punya istilah Islami, maka besok lusa acara gosip di televisi bisa mengaku 'gosip Islami' , hostnya pakai kerudung, mengucap salam, dan host acaranya fasih dgn kalimat Dzikir didalamnya saat menggelar gosip2. Subhanallah, allahuakabar, alhamdulillaah dsbgnya.

Jangan dicampur2 ya. Urusan ini bukan karedok atau gado2.

- Darwis Tere Liye -

Monday, July 1, 2013

Lupa

Nabi aja pernah lupa..
Setelah usai shalat, beberapa orang dari mereka memberanikan diri bertanya kepada Nabi: “Wahai Rasulullah, apakah memang ditambah raka’at dalam shalat itu ?” Nabi balik bertanya, “Apa yang telah terjadi?” Mereka menjawab, “Engkau, nabi, melakukan shalat lima raka’at.” Maka dengan amat bijaksana beliau menjawab, “sesungguhnya aku hanyalah manusia biasa; aku dapat lupa, sebagaimana kamu semua dapat lupa. Maka jika kau lupa, ingatkanlah kau.”

Tapi ini bukan tentang shalat, sekarang adalah hari Senin, dimana disunnahkan untuk berpuasa, pada dini hari 2/3 malam saya terbangun dan melaksanakan qiyamul lail , setelah itu saya meminum segelas air dan berniat untuk puasa lalu kembali tidur.

Pada pagi hari sebelum kami sekeluarga pergi untuk berekreasi untuk pergi ke kolam renang, saya masih ingat saya sedang berpuasa.

Tapi diperjalanan, ayah meminta untuk membeli koran dan saya pun meminta uang lebih untuk membeli susu kotak, dan meminumnya di perjalanan.

Tiba di lokasi, ayah membeli gorengan , dan saya menyicipinya. 

Setelah berenang, kami makan bersama dan diperjalanan pulang saya ngemil permen yang tersedia di jok depan mobil sambil membaca buku.

Sungguh saya benar-benar lupa bahwa saya sedang berpuasa, baru saya ingat saya berpuasa ketika saya di rumah. 
Baru kali ini saya lupa saat berpuasa, sampai makan dengan segitu banyaknya. Saya bingung sambil tertawa sendiri mengingatnya, perut saya tidak terlalu kenyang tapi lumayan terisi, tapi insyaallah cukup sampai magribh. haha 
Saya mendapat saran untuk searching di internet (tapi koneksi saya sedang bermasalah) atau menanyakan kepada orang yang lebih ngerti, kebetulan sebentar lagi adzan, saya akan menanyakan kepada imam yang biasa di mesjid sebelah rumah saya.

Adzan solat ashar pun berkumandang, saya pergi ke mesjid dan selesainya solat saya menanyakan hal tersebut.

Ternyata jawabannya pun menggembirakan, dia memberitahukan untuk melanjutkan puasanya, kejadian itu merupakan rizki dari Allah, imam pun bercerita pernah lupa saat dia bertamu dia menerima jamuan dari tuan rumah dan baru setengah memakan ubi dia baru ingat kalo dia puasa dan dia belum sempat minum.haha

Berbeda dengan kejadian yang saya alami, sudah makan begitu banyak makanan yang tidak sewajarnya orang yang sedang berpuasa lakukan meskipun lupa. Saya pernah mengalami kejadian serupa sebelumnya tapi belum pernah sebanyak kali ini, jadi saya pertanyakan.

Ya Allah, saya benar-benar lupa tidak ada unsur kesengajaan.
Terimakasih atas rezeki-Mu.

Sunday, June 30, 2013

Dear Rain ..

Dear rain, you can't stop my steps! I just love you!
Ada yang salah pada persepsi orang tentang hujan.
Dimana mereka malah mengeluh saat hujan turun, menghindarinya, mencacinya, menjadikannya sebagai alasan atau mungkin mengutuknya sebagai pertanda buruk atau kesialan.
Gara-gara hujan nih…
Coba kalo ga ujan…
Gabisa nih hujan disini..
Hujan, gimana dong..
Kejebak ujan..

Apakah anda akan menunggu sampai hujan reda untuk pergi ke tujuan anda?
Bayangkan kalau anda punya meeting yang penting, karena hal sepele ini semua jadi berantakan
Bagaimana kalau hujan tidak kunjung reda?
Apakah anda akan setia menunggu hujan? Apa anda tahu berapa durasi hujan saat pertama turun, dan akan berhentinya kapan?
Apakah anda takut kebasahan?
Apakah anda ingin mengganti air dengan elemen lain ???
Apakah anda takut sakit?
Bukankah hujan adalah berkah dari allah ? Bagaimana kalau ditukar dengan kemarau? Hujan sebagai adzab hanya untuk orang yang berdosa:
"Dan kami turunkan hujan (Hujan azab) kepada mereka, maka perhatikanlah bagaimana akibatnya orang-orang yang berdosa". (QS.Al Araf :84)
Bukankah hujan itu tugas malaikat? Apakah malaikat akan melakukan tugas yang menyengsarakan kita?
Hujan adalah rahmat dari Allah:
Alat untuk bersuci ( Mandi, Wudhu, Mencuci najis )
Alat konsumsi manusia ( Minum dan Makan )
Menyuburkan tanah untuk menumbuhkan tanaman ( QS. Al An’am :99 )
Menghidupkan hewan ( QS.An Nur :45 )
Hujan waktu yang tepat untuk berdo’a:
“Doa tidak tertolak pada 2 waktu, yaitu ketika adzan berkumandang dan ketika hujan turun” (HR Al Hakim, 2534, dishahihkan Al Albani di Shahih Al Jami’, 3078)
Hujan waktu yang tepat untuk berpergian
Dimana orang lain yang malas berteduh, dan yang masih di rumah mengurungkan niatnya untuk pergi.
Ini sekedar persepsi saya.
Life isn't waiting for the rain stopped, but learning how to dance in the rain ~